Berita & Kegiatan

Nona Tanuwijaya (Case Rotary Club Medan Deli)

4 years ago

Medan, 02 November 2020

RC Medan Deli menyetujui menangani kasus Nona wijaya yang mengalami kecelakaan tabrak lari.

Kronologisnya, pada 26 Oktober 2020, sekitar pukul 18.30, Nona Tanuwijaya yang berumur 58 tahun, bersama Mimi (adiknya) pulang dari gym. Namun, kejadiaan nahas menimpa mereka. Tepatnya, di Jln. Kejaksaan, mereka mengalami kecelakaan. Mereka tertabrak oleh mobil yang melaju kencang dari Jln. Perdana menuju Jln. S. Parman, dan mobil tersebut melarikan diri tanpa adanya tanggung jawab atas apa yang telah terjadi. Hal ini mengakibatkan Nona Tanuwijaya mengalami patah tulang kaki dan luka-luka. Nona sekarang dirawat di RSU Bunda Thamrin dan telah menjalani operasi terkait patah tulang kakinya pada tanggal 27 Oktober 2020.

Nona Tanuwijaya adalah seorang ibu rumah tangga biasa dan orang tua tunggal dengan 5 orang anak, suaminya telah menghilang tanpa jejak dan dinyatakan meninggal dunia. Nona Tanuwijaya beralamat di Jln. Subur No. 18, Medan Polonia (Kampung Anggrung) dan biaya hidupnya berasal dari anak-anaknya.

Pihak keluarga (anak dari Nona Tanuwijaya) pun meminta bantuan kepada RC Medan Deli untuk membantu menangani biaya pengobatan ibu kandung mereka. Oleh karena bersimpati terhadap kejadian yang dialami oleh Nona dan adiknya, maka Rotary Club Medan Deli menyetujui untuk membiayai seluruh tindakan pengobatan Nona Tanuwijaya.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para donatur mulia yang selalu mendukung kegiatan sosial yang dilakukan RC Medan Deli.

BERITA DAN KEGIATAN LAINNYA
Lihat Lainnya
Case Zervio dan Meirina

Medan, 11 Februari 2021

Meirina atau yang dikenal dengan nama A Cheng (40 tahun) yang beralamat di Jln Jelutung Asri No.32-B, merupakan seorang ibu rumah tangga yang tidak memiliki anak. Namun, karena ia suka dengan anak-anak, dua keponakannya, yaitu Zervio Alvino Theo (8 tahun) dan Jacob (4 tahun) sering menginap di rumah A Cheng.

Namun, dini hari, pada tanggal 8 Februari 2021, musibah menimpa A Cheng. Rumah yang ditempati A Cheng dan kedua keponakannya mengalami kebakaran. Ketika A Cheng sadar bahwa rumahnya mengalami kebakaran, api sudah besar. A Cheng pun segera berusaha untuk keluar dari rumah dan menyelamatkan kedua keponakannya. Namun, hal itu tidak mampu untuk ia lakukan, karena tergesa-gesa dan asap yang kian lebat di dalam rumah, sehingga A Cheng dan keponakannya hanya bisa teriak meminta tolong dari dalam rumah. Mendengar jeritan tersebut, para tetangga pun segera bergegas membantu dan menghubungi ibu dari Zervio yang tinggal disebelah rumah A Cheng. A Cheng dan Zervio mengalami luka bakar yang serius.

Suami A Cheng bekerja jaga toko besi di Jakarta dan Ayah Zervio membuka bengkel, dan A Cheng dan Ibu Zervia hanyalah ibu rumah tangga, sehingga penghasilan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Mendengar kabar tentang kebakaran yang menimpa A Cheng dan keponakannnya dan meminta bantuan, Rotary Club Medan Deli pun melakukan survei dan menyetujui untuk membantu pengobatan A Cheng dan keponakannya. RCMD pun membawa mereka pindah ke RS Columbia Asia untuk penanganan yang lebih lanjut.