Berita & Kegiatan

Case Melani Syahputri

3 years ago

Melani Syahputri merupakan anak ke-4 dari Henri (Muhammad Hasan) dan Lia Hairani, yang lahir pada tanggal 11 Oktober 2018 dan beralamat di Jln. Laut Dendang Gg. Pengabdian Baru.
Tepatnya pada bulan Oktober 2020, Melani terjatuh saat bermain di rumah tetangga. Namun, baik tetangga maupun Melani tidak memberitahukan kepada orang tuanya bahwa Melani terjatuh. Sehingga, hari demi hari Melani mengalami kesulitan dalam berjalan dan akhirnya lumpuh.

Ayahnya hanyalah seorang penjual kue keliling yang tidak memiliki penghasilan yang pasti, dan ibunya hanyalah ibu rumah tangga, sehingga mereka berusaha mencari bantuan agar Melani dapat beraktivitas kembali layaknya anak seusianya. Oleh karena itu, pada 2 Januari 2021, orang tua Melani pun datang ke kantor RC Medan Deli untuk meminta bantuan pengobatan. Setelah mendengar kronologis, melakukan survei, dan melihat kondisi Melani yang prihatin, serta karena Melani merupakan seorang anak yang masih memiliki masa depan yang panjang, maka RC Medan Deli pun menyetujui untuk membantu pengobatan Melani.

Pada 3 Januari 2020, Melani telah melakukan MRI dan didiagnosa oleh dokter dengan penyakit TB tulang.

Semoga Melani cepat sembuh dan bisa beraktivitas normal kembali.
Terima kasih kami ucapkan atas bantuan para donatur yang selalu mendukung kegiatan sosial RC Medan Deli Indonesia.
Salam sehat selalu..semoga kita semua selalu sehat dan semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu

BERITA DAN KEGIATAN LAINNYA
Lihat Lainnya
Case Zervio dan Meirina

Medan, 11 Februari 2021

Meirina atau yang dikenal dengan nama A Cheng (40 tahun) yang beralamat di Jln Jelutung Asri No.32-B, merupakan seorang ibu rumah tangga yang tidak memiliki anak. Namun, karena ia suka dengan anak-anak, dua keponakannya, yaitu Zervio Alvino Theo (8 tahun) dan Jacob (4 tahun) sering menginap di rumah A Cheng.

Namun, dini hari, pada tanggal 8 Februari 2021, musibah menimpa A Cheng. Rumah yang ditempati A Cheng dan kedua keponakannya mengalami kebakaran. Ketika A Cheng sadar bahwa rumahnya mengalami kebakaran, api sudah besar. A Cheng pun segera berusaha untuk keluar dari rumah dan menyelamatkan kedua keponakannya. Namun, hal itu tidak mampu untuk ia lakukan, karena tergesa-gesa dan asap yang kian lebat di dalam rumah, sehingga A Cheng dan keponakannya hanya bisa teriak meminta tolong dari dalam rumah. Mendengar jeritan tersebut, para tetangga pun segera bergegas membantu dan menghubungi ibu dari Zervio yang tinggal disebelah rumah A Cheng. A Cheng dan Zervio mengalami luka bakar yang serius.

Suami A Cheng bekerja jaga toko besi di Jakarta dan Ayah Zervio membuka bengkel, dan A Cheng dan Ibu Zervia hanyalah ibu rumah tangga, sehingga penghasilan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Mendengar kabar tentang kebakaran yang menimpa A Cheng dan keponakannnya dan meminta bantuan, Rotary Club Medan Deli pun melakukan survei dan menyetujui untuk membantu pengobatan A Cheng dan keponakannya. RCMD pun membawa mereka pindah ke RS Columbia Asia untuk penanganan yang lebih lanjut.